Banyak pria atau wanita yang ingin tahu lebih dalam
tentang penis, tapi takut untuk bertanya. Ini karena hal tersebut masih
dianggap tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan.
Seperti dilansir dari WebMD, ada lima hal yang perlu diketahui tentang penis, yaitu sebagai berikut:
Seperti dilansir dari WebMD, ada lima hal yang perlu diketahui tentang penis, yaitu sebagai berikut:
1. Penis tidak memiliki pikiran sendiri
Para pria mungkin sering memperhatikan penisnya
mengalami ereksi dengan sendirinya. Bahkan, hal itu bisa saja terjadi di
tempat-tempat yang seharusnya tidak pantas, tetapi mereka tidak bisa berbuat
banyak tentang hal ini.
Memang benar, pria tidak bisa mengendalikan penis
seperti bagian tubuh lain yaitu lengan dan kaki. Hal ini karena penis
dikendalikan oleh sistem saraf yang tidak selalu di bawah kendali kesadaran,
yaitu sistem saraf otonom, yang juga mengatur denyut jantung dan tekanan darah.
Gairah seksual biasanya tidak terjadi begitu saja,
pikiran sadar terlibat di dalamnya. Tapi banyak gairah seksual terjadi dalam
sistem saraf simpatetik.
Selain itu, impuls di otak selama tidur bisa
menyebabkan ereksi. Mengangkat beban berat atau tekanan yang menyebabkan
pergerakan usus juga bisa menimbulkan ereksi.
Faktor psikologis seperti stres juga berperan dalam
sistem saraf simpatetik. Stres dan kecemasan adalah penyebab utama hilangnya
libido dan masalah dengan ereksi. "Penis adalah barometer dari sistem
saraf simpatetik," kata Drogo Montague, MD, ahli urologi di Cleveland
Clinic.
2. Penis bisa mengalami perpanjangan atau tetap saat
ereksi
Di antara para pria, tidak ada hubungan yang konsisten
antara ukuran penis saat rileks dan saat ereksi. Dalam sebuah penelitian terhadap 80 pria, peneliti menemukan bahwa
peningkatan ukuran penis saat rileks ke ereksi sangat bervariasi, mulai kurang
dari 0,6 cm hingga 8,89 cm. Apa pun
makna data klinis tersebut, tidak dapat diasumsikan bahwa orang dengan penis
besar akan jauh lebih besar ketika ereksi, karena bisa jadi pria yang penisnya
terlihat kecil justru akan mengejutkan dengan ereksi yang besar. Sebuah analisis lebih dari ratusan pengukuran yang dilakukan oleh peneliti
seks Alfred Kinsey, menunjukkan bahwa penis yang pendek ketika rileks cenderung
mengalami perpanjangan dua kali lipat ketika ereksi.
3. Penis sebenarnya berbentuk seperti bumerang
Penis sebenarnya berbentuk seperti bumerang. Sama
halnya ketika melihat pohon di tanah, kita tidak bisa melihat akar penis yang
tersembunyi di dalam pelvis dan menempel pada tulang kemaluan. Jika dilihat dari gambar MRI, maka bentuk penis akan terlihat seperti
bumerang. Salah satu
metode operasi pembesaran penis adalah untuk memotong ligamen yang memegang
akar penis di dalam pelvis. Operasi ini dapat memberikan panjang tambahan jika
penis lebih menonjol dari tubuh, tetapi ada efek samping. Ligamen ini, yang disebut ligamen suspensorium, membuat ereksi menjadi
kokoh. Dengan pemotongan ligamen berarti penis kehilangan arah sudut ke atas
dan bergoyang di pangkalan. Kurangnya kekokohan dapat mengakibatkan cedera.
4. Penis bisa patah
Tidak terdapat tulang pada penis, tapi penis juga bisa
patah. Hal ini yang disebut fraktur penis, dan bukan merupakan cedera ringan. Bila ini terjadi akan terdengar suara sentakan, dan kemudian penis berubah menjadi
hitam dan biru, disertai rasa sakit yang mengerikan. Fraktur penis terbilang
langka, dan biasanya terjadi pada pria muda karena ereksi mereka cenderung
sangat kaku. Cara
mencegah fraktur penis adalah tidak memperlakukannya terlalu kasar. Fraktur penis
bisa terjadi ketika pria terlalu keras dan cepat selama berhubungan seks,
sehingga menabrak tulang kemaluan pasangannya. Selain itu, wanita yang bergerak
liar saat berhubungan seks juga dapat mematahkan penis pria. Namun, sindrom Peyronie atau penis bengkok merupakan kondisi yang cenderung
muncul lebih relevan pada pria tua. Ereksi pada pria tua mungkin tidak kaku,
tapi masih cukup keras untuk melakukan hubungan seks. Seiring waktu, jika penis
terlalu membentuk sudut dengan cara tertentu saat berhubungan seks, dapat
membentuk jaringan parut yang menyebabkan penis bengkok.
5. Kebanyakan penis pria di dunia belum disunat
Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Joint
United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) memperkirakan hanya 30 persen
pria berusia 15 tahun ke atas yang telah disunat. Hal ini sangat bervariasi tergantung agama dan bangsa. Hampir semua orang
Yahudi dan Muslim di dunia telah disunat, dan mereka mewakili 70 persen dari
semua pria di dunia yang telah disunat. Amerika
Serikat memiliki proporsi tertinggi pria disunat karena alasan non-religius.
Sekitar 75 persen pria non-Yahudi dan non-Muslim di AS telah disunat. Kanada
hanya 30 persen, Inggris 20 persen dan Australia 6 persen. Praktik menyunat
bayi laki-laki karena alasan medis dan kosmetik telah menjadi kontroversial di
Amerika Serikat. Namun, baru-baru ini WHO dan UNAIDS merekomendasikan sunat
bagi pria dewasa. Karena berdasarkan bukti, bahwa pria dengan penis yang
disunat memiliki risiko lebih rendah terinfeksi HIV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar yang baik